Cocok untuk kunjungan para arsitek, planologi, Pemerhati Tata Kota, anggota DPR/D.
Selain MRT, Singapura punya Light Rail Transit (LRT) sebagai transportasi publik berbasis rel. LRT biasanya melayani rute-rute pendek, di distrik-distrik yang padat pemukiman. Sebagai contoh LRT di daerah Punggol, satu distrik di Timur Laut Singapura. Kira-kira 10 tahun lalu, Punggol adalah kawasan pinggiran paling sepi di daerah Singapura. Paling kampungan. Paling ndak berkembang.
Orang Indonesia biasa bilang “tempat jin buang anak”. Namun kini, Punggol menjadi salah satu kawasan pemukiman yang paling mutakhir di Singapura. Paling modern. Paling bersih. Paling nyaman ditinggali. Rata-rata flat-flat/apartemen penduduk baru dibangun. Dengan tekhnologi baru, tentunya. Begitu massifnya pembangunan di Punggul, kini, yang terlihat cuma gedung-gedung tinggi saja. Penduduk Punggol juga rata-rata pasangan usia muda. Usia 40 tahun ke bawah. Berbeda dengan daerah lain, yang didominasi oleh para lansia. Rel LRT dibangun di antara gedung-gedung itu. Membelah gedung.
Mengintegrasi banyak tempat sekaligus seperti stasiun bus, stasiun MRT, dan pusat-pusat belanja/kegiatan masyarakat. Menciptakan perpaduan yang asyik untuk tata kota yang mutakhir. Punggol adalah sebuah kota baru yang mutakhir. Cocok untuk percontohan kota padat seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Medan. Dls. Anda yang arsitek. Planologi. Pemerhati Tata Kota. Anggota DPR/D. Desainer. Jika ke Singapura, jangan lupa menuliskan Punggol di daftar kunjangan utama. Tidak hanya ke belanja ke Orchar Road, atau main judi di Kasino. Tidak perlu juga jauh-jauh menghabiskan anggaran ke Jerman atau lainnya, hanya untuk studi banding kota.
Jika bingung dan takut kesasar, hubungi saya!