Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Lepas Singapura

Rasa Malu Menteri Transportasi Singapura

dan kisah seratus perak di saat bocah

Sultan Yohana by Sultan Yohana
February 21, 2024
in Singapura
0
Rasa Malu Menteri Transportasi Singapura
0
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


DAKWAAN pada Menteri Transportasi Singapura, S. Iswaran tidak gawat-gawat amat. Dari 27 dakwaan, beberapa di antaranya termasuk dakwaan receh, jika ukurannya korupsi di Indonesia. Ia dituduh menerima suap berupa tiket pertandingan bola, tiket konser musik, penerbangan dengan pesawat pribadi orang yang menyuap (pengusahaaaa Ong Beng Seng), tiket Formula 1. Itu juga, Pak Menteri menolak semua dakwaan dan masih merasa tidak bersalah.

Dari laporan Reuters, 18 Januari lalu, Biro Investigasi Korupsi (KPK-nya Singapura) mendakwa Iswaran menerima suap senilai S$384.340,98 dari seorang pengusaha properti Ong Beng Seng. Suap itu, seperti yang saya jelaskan di paragraf pertama, di antaranya berupa tiket pertandingan bola, tiket konser, tiket F1, dls. Bukan murni bergepok-gepok duit sebagaimana koruptor Indonesia ditangkap tangan. Nilai korupsi itu juga terbilang kecil, mengingat gaji Iswaran sekitar S$1 juta per tahun. Tiket dan sebangsanya itu, dalam budaya Indonesia, tidak hanya dinilai wajar, bahkan sebagian pejabat merasa BERHAK mendapatkannya.

Iswaran merasa tidak bersalah. Sidang juga sedang berlangsung. Tapi bagaimanapun, demi harga diri, demi rasa malu, dia telah mengundurkan diri! Dari jabatan apa pun yang diembannya. Harga diri dan rasa malu itulah yang kini sudah langka ada di para politisi dan penyelenggara negara Indonesia.

Kita, sebagian besar masyarakat Indonesia, begitu dalam mengajarkan agama pada anak-anak kita! Membawa mereka ke pesantren atau sekolah-sekolah mahal, ikhtiar yang kita yakini membawa mereka pada masa depan cerah. Ikut penataran dan pendidikan moral. Datang ke pengajian dan majelis-majelis intelektual. Tapi dari semua ikhtiar itu, kenapa harga diri dan rasa malu itu seolah hilang di tengah-tengah masyarakat kita yang dulu justru terkenal dengan harga diri dan rasa malu yang mumpuni?

Saya ingat ibu saya selalu menyelipkan sekoin Rp100 perak setiap kali saya pergi sholat Jumat. Angka yang cukup besar ketika saya usia sekolah dasar. Ketika itu, sepotong kue gudir atau pisang goreng di kantin sekolah ada yang seharga Rp10 perak). Sambil menyelipkan uang ke kantong saya, ibu selalu berpesan sederhana, itu uang sebagai “tabungan akhirat” saya. Itu saja. Tidak ada pesan lain. Tidak pula dibumbui ancaman atau peringatan apa pun (biasanya berupa neraka) seandainya saya curang, tidak menyumbangkan uang itu ke masjid.

Rp100 perak adalah angka yang besar untuk saya ketika itu. Dan sejujurnya, selalu ada keinginan-keinginan yang kuat untuk menyelewengkannya. Memakainya untuk membeli bakso Cak Fatihah yang lezat itu. Atau membeli mercon kretengan yang menyenangkan itu. Uang itu, seperti ujian yang sangat berat untuk integritas saya.

Tapi, alhamdulillah, saya bisa mengatasi ujian itu.

Saya mengingat adegan itu hingga kini. Adegan yang mungkin biasa, namun sangat membekas di hati. Adegan yang kemudian tertanam erat, dan mungkin saya bawa hingga mati. Adegan yang selalu menerbitkan rasa malu dan harga diri yang tinggi, ketika sebagian hati ini ingin mencurangi sesuatu. Setiap kali ada godaan untuk berbuat curang, adegan itu seolah menjelma menjadi bisikan-bisikan peringatan; “masak ibu saya yang ndak sekolah dan ‘bodoh’ itu bisa sedemikian besar harga dirinya, sementara saya yang bersekolah tinggi dan gemar baca buku filsafat ini tak bisa melakukannya?”

Rasa malu dan harga diri itu, memang sulit diajarkan! Tapi bisa dengan mudah diteladankan!

Sumber: Reuters.com 

Tags: CatatanMenteriSingapuraTransportasi
Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Sepakbola Sederhana!
Singapura

Sepakbola Sederhana!

November 24, 2025
Secondary School di Singapura
Singapura

Secondary School di Singapura

September 30, 2025
Delapan Karakter Unik Singapura
Singapura

Delapan Karakter Unik Singapura

August 21, 2025
Next Post
Street in Singapore

Street in Singapore

Karimun, Kota Nostalgia

Karimun, Kota Nostalgia

Kisah Sebuah Sepeda Pancal

Kisah Sebuah Sepeda Pancal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Pak DPD, Semenit Kau Buat Bahagia

14 years ago
Kejamnya dengan Uang

Kejamnya dengan Uang

8 years ago

Dia Mengatai Saya Anjing Jalanan

20 years ago
Kluang, Honda Astrea Boon Siew, dan Konsumtifnya Masyarakat Indonesia

Kluang, Honda Astrea Boon Siew, dan Konsumtifnya Masyarakat Indonesia

11 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bebas kendaraan Bule Cara mengajar Catatan Citizen Dollar Efisiensi Foto Gadis China Gibran Humaniora Indonesia Jatim Johor Kedai Kucing Kurs Lee Kwan yeo Malang Malaysia Masjid Mudik Netizen Pendidikan Pengemis Profesi rasa singapura Rezeki Rotan Rupiah Secondary school Sejarah Sepakbola Singapore Singapura Taipei Taiwan Thailand Tradisional Vietnam Warung
No Result
View All Result

Highlights

Sepakbola Sederhana!

Ketika Banyak Restoran “Terpaksa” Jadi Halal

Keteladanan Lee Kuan Yew

Eror “White Balance” Mata!

Secondary School di Singapura

Sepasang Orangtua dan Pembantunya

Trending

Bebas Merdeka tanpa Kendaraan
Humaniora

Bebas Merdeka tanpa Kendaraan

by Sultan Yohana
December 26, 2025
0

SEJUJURNYA, dalam sepuluh tahun terakhir, saya merasakan betapa bebas merdekanya pikiran saya, setelah tidak diribeti oleh kepemilikan...

Pagi yang Nyaris Sempurna

Pagi yang Nyaris Sempurna

December 21, 2025
KH Bisri, Rais Aam yang Mengajar Bocah Baca Quran

KH Bisri, Rais Aam yang Mengajar Bocah Baca Quran

December 6, 2025
Sepakbola Sederhana!

Sepakbola Sederhana!

November 24, 2025
Ketika Banyak Restoran “Terpaksa” Jadi Halal

Ketika Banyak Restoran “Terpaksa” Jadi Halal

November 21, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana