Sepatu. Komputer. Kaus, jaket, celana dalam. Kulkas. Televisi. Alat-alat dapur. Barang pecahbelah. Meja-kursi dan lemari. Kasur. Tas. Sampeyan-sampeyan bisa menemukan semuanya di sini: barang-barang yang dibuang orang Singapura. Sebagian (besar), bahkan, kondisinya masih baik. Layak pakai. Bahkan kalau nasib baik, Sampeyan bisa nemu barang-barang bermerek seperti tas Chanel, sepatu Balenciago, atau komputer bermemori mahal.
Kalaupun rusak, masih bisa diperbaiki, atau diambil spare-partnya. Dari tempat sampah kering yang memang diperuntukkan untuk membuang barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan; kita bisa menemukan apa saja. Sebagian besar barang bekas yang dijual di Batam, ya dari sini ini! Sebelum Covid-19, orang-orang Batam yang PEMBERANI, yang bermodal cupet, kerap datang ke Singapura, memulung barang-barang yang bisa dibawa “hand carry”, hingga berhari-hari. Ada beberapa yang tidur menggelandang, banyak pula yang sewa kamar kenalan.
Atau sewa dormitory yang harganya terjangkau. Atau, mereka yang “tak tega memulung”, biasanya langsung ambil dari pemulung Singapura. Yang biasanya beroperasi keliling kompleks, mencari barang-barang yang bisa dijual. Barang-barang yang berat seperti kulkas, lemari, kasur, dll; diberesi petugas kebersihan. Dikumpulkan di satu tempat, untuk kemudian dijual ke perusahaan yang menerima. Barang-barang ini, banyak diekspor ke negara-negara Afrika seperti Somalia, Rwanda, Nigeria. Juga ke India, Vietnam, Srilangka. Sebagian juga ke Batam. Anda yang beli pakaian bekas atau kasur bekas di Batam, bisa jadi mungkin bekas pakai punya saya! Hehehe.