Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Lepas Singapura

Secondary School di Singapura

dan bagaimana KPU dan orang se-Indonesia bisa tertipu?

Sultan Yohana by Sultan Yohana
September 30, 2025
in Singapura
1
Secondary School di Singapura
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

ZAK, anak bungsu kami, kini kelas 1 di Peicai Secondary School. Minggu ini sedang ujian akhir semester. Kalau nilainya bagus, Januari 2025 nanti dia akan kelas 2. Jika skornya bagus, dia akan masuk kelas ekspres, yang memungkinkan Zak menyelesaikan SMP dalam empat tahun. Jika nilainya jelek, dia kudu ikut kelas normal, dan biasanya akan lulus dalam lima tahun.

Baik yang ekspres maupun normal, siswa SMP di Singapura dinyatakan lulus setelah berhasil menyelesaikan ujian Singapore-Cambridge General Certificate of Education Ordinary Level (GCE O-Level).

Tidak ada SMP di Singapura yang lulus cuma dua tahun. Seperti Gibran, wapres kita yang tercinta itu.

Lulus SMP Zak punya dua pilihan. Ia bisa meneruskan ke politeknik selama tiga tahun, dan lulus mendapat gelar diploma. Atau meneruskan ke junior college (JC) selama dua tahun, sebagai persiapan ke universitas. JC ini, di Indonesia, disebut SMA, atau kalau dibahasa Inggriskan jadi high school. Bukan secondary school ya! Ingat!!!

Anak pertama saya, Ken, kini di tahun pertama politeknik. Setelah empat tahun menyelesaikan SMP di Mayflower Secondary School. Di politeknik dia mengambil jurusan cyber security. Jika lancar, dua tahun lagi lulus. Lalu masuk wajib militer dua tahun, berikutnya bisa kerja atau kuliah. Ken sendiri berencana masuk jadi tentara beneran setelah wajib militer, lalu mengambil beasiswa universitas dari tentara.

Jika gagal masuk tentara, dia berencana kerja sambil kuliah.

Kembali ke urusan “secondary school”. Jika benar Gibran mendaftar jadi wapres dengan syarat “minimal lulus SMA” dari Orchid Park Secondary School (saya tahu sekolah ini), seharusnya KPU mencoret namanya saat mendaftar. Masak KPU tidak bisa mengartikan apa itu “secondary school”?

Masak pula KPU tidak mencari informasi yang sangat mendasar ini? Di syarat “minimal lulus SMA” ini, jika didasarkan ijazah dari Orchid Park Secondary School, Gibran sudah tidak memenuhi unsur kualifikasi.

Sebagaimana penjelasan infografis dari situs CNBC Indonesia ini :(https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20231025191343-36-483719/riwayat-pendidikan-gibran-rakabuming-cawapres-termuda-ri/amp).

Bagaimana KPU, juga orang se-Indonesia bisa tertipu, gagal mengartikan “secondary school” sebagai SMP? Hanya Nyai Roro Kidul, mungkin yang bisa menjelaskan fenomena ini. Hehe. Itu pun jika benar ada Nyai Roro Kidul.

Jikapun benar lulus SMP (ingat ya, bukan lulus SMA!) di Singapura, Gibran tentu luar biasa jenius. Soalnya cuma sekolah di sana selama dua tahun. Kita harus bangga punya wapres berotak seencer dia. Seumur-umur, tak ada pemimpin Singapura yang bisa lulus SMP hanya dua tahun seperti Gibran.

(*)

Tags: GibranSecondary schoolSingapura
Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Delapan Karakter Unik Singapura
Singapura

Delapan Karakter Unik Singapura

August 21, 2025
Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?
Singapura

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Pintarnya Johor Mendulang Untung dari Singapura
Singapura

Pintarnya Johor Mendulang Untung dari Singapura

March 30, 2025
Next Post
Eror “White Balance” Mata!

Eror "White Balance" Mata!

Keteladanan Lee Kuan Yew

Keteladanan Lee Kuan Yew

Comments 1

  1. Pingback: Secondary School di Singapura – GoWest.ID

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Karimun, Kota Nostalgia

Karimun, Kota Nostalgia

2 years ago
Hitam-putih di Waduk Macritchie

Hitam-putih di Waduk Macritchie

10 years ago
Rally

Rally

15 years ago
Pria India dan Sarapan Prata-nya

Pria India dan Sarapan Prata-nya

2 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Cara mengajar Catatan Cerita Citizen Dollar Foto Gadis China Gibran Guru Humaniora Indonesia Jatim Johor Kedai Kucing Kurs Malang Malaysia Masjid Mudik Netizen Pajak Pedagang Pendidikan Pengemis Profesi rasa singapura Rezeki Rotan Rupiah Secondary school Sejarah Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Tradisional Vietnam Warung
No Result
View All Result

Highlights

Sepasang Orangtua dan Pembantunya

Rotan Pemukul Bocah

Tip untuk Guru: Ikhtiar Agar Profesi Guru Tetap Barokah

Delapan Karakter Unik Singapura

“Membeli” Perempuan Vietnam

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

Trending

Keteladanan Lee Kuan Yew
Indonesiaku

Keteladanan Lee Kuan Yew

by Sultan Yohana
November 10, 2025
0

: .Pekan-pekan terakhir ini, polemik tentang rumah mendiang perdana Menteri SIngapura, Lee Kuan Yew (LKY) kembali mengemuka....

Eror “White Balance” Mata!

Eror “White Balance” Mata!

October 22, 2025
Secondary School di Singapura

Secondary School di Singapura

September 30, 2025
Sepasang Orangtua dan Pembantunya

Sepasang Orangtua dan Pembantunya

September 24, 2025
Rotan Pemukul Bocah

Rotan Pemukul Bocah

September 7, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana