Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Publik Jurnalisme

Bagaimana Jika Rejekimu Datang Setahun Sekali?

Sultan Yohana by Sultan Yohana
February 10, 2025
in Jurnalisme
0
Bagaimana Jika Rejekimu Datang Setahun Sekali?
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KEDAI kelontong tua nan kumuh di ruko blk 168 itu, nylempit di antara toko-toko mentereng lainnya, di daerah Ang Mo Kio avenue 4. Bersebelahan dengan Texas Fried Chicken dan McDonald, di depan kedai, di seberang jalan, ada kantor kelurahan yang sekaligus di bawahnya ada Burgerking, serta kedai makanan India halal.

Di kantor kelurahan (istilah saya, sebetulnya bernama community center), selalu ramai aktivitas masyarakat. Siang malam. Lapangan basketnya selalu penuh. Tempat badmintonnya selalu penuh. Ruang yoga juga selalu penuh. Hanya kedai tua nan kumuh itu yang tak pernah ada pembeli.

Ditunggui dua orang sepuh (seperti suami-istri), barang dagangan di kedai itu memang tak ada menarik-menariknya. Aneka makanan dan minuman anak-anak, selalu ketinggalan jaman. Barang kebutuhan sehari-hari pun ala kadarnya. Pendek kata, si pemilik seperti tidak niat jualan. Yang memberi sedikit “daya hidup” dari kedai itu mungkin dagangan bakwa mereka. Memang, dendeng babi kering manis-asin khas Tiongkok itulah dagangan utama kedai tua tersebut.

Tapi, nyaris saban hari, di hari biasa, saya tak pernah melihat ada orang beli bakwa.

Sejak kami pindah ke daerah ini, 13 tahun silam, kedai itu, ya begitu-begitu saja performanya. Kian ke sini kondisi kedai kian memprihatinkan. Kotor dan tak tersentuh pembaruan. Dua orang sepuh pemilik kedai, lebih banyak duduk ketimbang melayani pembeli, atau bersih-bersih kedai mereka. Keduanya, berjualan, seperti hanya sekedar untuk menghabiskan waktu tua mereka. Saya dan istri, saking kasihannya, sering mengajak anak-anak membeli sesuatu ke kedai mereka. Kalau tak minuman ringan, ya makanan ringan.

Saya yakin, jika ruko itu bukan milik sendiri, sudah jauh-jauh hari mereka gulung tikar. Sebagaimana kedai-kedai tetangga mereka yang gulung tikar karena beban sewa tempat yang kian hari kian mencekik (tentang sewa ruko, saya pernah menuliskannya di sini: https://www.facebook.com/photo?fbid=10160012824378444&set=a.10150109465563444)

Tapi, rejeki siapa pula yang bisa mengatur kecuali Semesta? Satu dari 12 bulan dalam setahun, kedai bakwa tetangga itu PANEN RAYA. Ketika Imlek tiba seperti saat ini, TIBA-TIBA SAJA berbondong-bondong orang datang, entah dari mana, memborong bakwa buatan mereka. Ramai sekali. Nyaris sebulan penuh. Pemilik kedai sampai harus menyewa tanah kosong di depan kedai mereka, untuk didirikan tenda darurat tempat memasak bakwa. Dua orang sepuh tadi, juga kudu menyewa banyak pekerja untuk membantu memasak dan menyiapkan pesanan bakwa. Aromanya sedap selalu tercium manakala lewat di dekat kedai mereka menjelang Imlek. Seperti siang tadi, ketika saya makan siang di Texas, saya perhatikan begitu sibuknya para pekerja menyiapkan pesanan pembeli. Beberapa pembeli bahkan memborong berkilo-kilo bakwa.

Si pemilik, yang memang sudah sepuh, hanya duduk-duduk saja. Menikmati hari panen raya. Panen yang mungkin hasilnya bisa dinikmati sepanjang tahun, untuk menutupi hari-hari “kosong melompong” yang biasa mereka tekuni tiap hari.

Bagaimana jika rejekimu datang setahun sekali seperti pemilik kedai tua tetangga saya ini? Bagi saya itu mungkin sedikit membosankan. Tapi bagi dua orang sepuh pemilik kedai kumuh itu, yang demikian mungkin justru yang terbaik yang bisa dapatkan. Tokh, saya yakin, soal duit, di usia mereka, tak butuh-butuh amat. Yang paling memperoleh manfaat, saya yakin, justru para pekerja yang disewa di momen itu, yang sepertinya berasal dari Malaysia. Minimal, para pekerja itu, bisa pulang mudik di hari Imlek, dengan membawa beribu dolar uang Singapura. Upah sebulan mereka bekerja.

Semesta memang maha adil bijaksana.

(*)

Tags: KedaiRezekiSingapuraWarung
Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Banyak Sama Sistem Pendidikan Singapura-Indonesia
Jurnalisme

Banyak Sama Sistem Pendidikan Singapura-Indonesia

June 1, 2024
Intelektual Publik
Catatan Publik

Intelektual Publik

October 20, 2011
Next Post
Masjid Abdul Gafoor Singapura: Dibangun oleh pedagang India dan sais kuda dari Bawean

Masjid Abdul Gafoor Singapura: Dibangun oleh pedagang India dan sais kuda dari Bawean

“Seteguk Air Dingin”: dari budaya baik bule di Singapura

"Seteguk Air Dingin": dari budaya baik bule di Singapura

Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki

Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Tanpa Polisi, Lalu Lintas Tertib di Singapura

Tanpa Polisi, Lalu Lintas Tertib di Singapura

5 years ago

Lelaki Bermulut Lisptik

20 years ago
Mimpi 5/8: Pengawas PNS

Mimpi 5/8: Pengawas PNS

13 years ago
Sepasang Cinta

Sepasang Cinta

18 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Cara mengajar Catatan Cerita Citizen Dollar Ekor panjang Foto Gadis China Guru Humaniora Indonesia Johor Kedai Kucing Kurs Malang Malaysia Masjid Mudik Netizen Pajak Pedagang Pendidikan Pengemis Perpustakaan Profesi rasa singapura Rezeki Rotan Rupiah Secondary school Sejarah Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Tradisional Vietnam Warung
No Result
View All Result

Highlights

Rotan Pemukul Bocah

Tip untuk Guru: Ikhtiar Agar Profesi Guru Tetap Barokah

Delapan Karakter Unik Singapura

“Membeli” Perempuan Vietnam

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

Perpustakaan dan Pajak Kita

Trending

Eror “White Balance” Mata!
Kultur

Eror “White Balance” Mata!

by Sultan Yohana
October 22, 2025
0

SEPANJANG Rabu (15/10) kemarin, saya diorder menjepret dua even sekaligus. Sepanjang siang hingga sore, saya kudu mendokumentasi...

Secondary School di Singapura

Secondary School di Singapura

September 30, 2025
Sepasang Orangtua dan Pembantunya

Sepasang Orangtua dan Pembantunya

September 24, 2025
Rotan Pemukul Bocah

Rotan Pemukul Bocah

September 7, 2025
Tip untuk Guru: Ikhtiar Agar Profesi Guru Tetap Barokah

Tip untuk Guru: Ikhtiar Agar Profesi Guru Tetap Barokah

August 29, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana