Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Cerita Foto

Kesunyian Nelayan Kecil Batam


Sultan Yohana by Sultan Yohana
May 26, 2008
in Cerita Foto
0
Kesunyian Nelayan Kecil Batam
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Soeyono, ini nama memang bukan identik milik orang-orang Melayu, orang asli Batam. Lelaki 60 tahun ini, setahun silam memang bukan seorang nelayan. Bahkan, bagaimana mengayuh dayung pun tak tahu.

Tapi, setelah pabrik krupuk yang dirintisnya bertahun-tahun silam ambruk oleh mahalnya minyak goreng dan melambungnya tepung terigu, lelaki asal Surabaya ini memaksakan diri menjadi nelayan. Sekedar berburu ikan-ikan kecil dan cumi-cumi, itulah yang bisa dilakukan Soeyono. Dengan sampan sewaan, dia kerap melawan ketakutan atas laut, dan mengitari sekujur Pantai Batu Besar, Batam, untuk bisa menyambung hidup dirinya dan keluarga. Ke laut lepas? Jelas tidak berani. ”Saya bukan nelayan asli,” katanya dengan mata menerawang, memandangi sampan reyot milik rekan sesama nelayan yang tengah diperbaikinya.

Sejak 24 Mei kemarin, Pemerintah SBY kembali melambungkan harga bahan bakar minyak. Soeyono pun hanya bisa mengelus dada. Bahkan sebelum BBM naik, bahan bakar sampan yang biasanya solar, diakal dengan dicampur minyak tanah agar irit. Kini, Soeyono tidak bisa melaut. Tapi, berkah justru datang belakangan. Soeyono yang punya sedikit ketrampilan menukang, memilih bekerja memperbaiki sampan rekan-rekan sesama nelayan Batu Besar.

Ahmad Rajillah berbeda lagi. Sampan motornya terpaksa diistirahatkan sejak kenaikan BBM 2006 silam. Diganti dengan sampan berdayung yang hanya sanggup melayari pantai-pantai berombak kecil. ”Biaya sekali melaut bisa seratus ribu. Kalau dapatnya cuma dua kilo sotong, modal nggak balik,” kata Ahmad saat ditemui Jumat (23/5). Kenaikan BBM, pencemaran laut oleh reklamasi dan limbah kapal-kapal besar, menjadi musuh terbesar nelayan kecil seperti Ahmad Rajillah. Kampung Melayu, Batam pun kini lebih sunyi oleh ketiadaan sampan-sampan bermotor yang sebelumnya menderu-deru setiap harinya. Hal serupa terjadi pada nelayan di Kampung Berlian dan Pulau Korek.

Keterangan Foto (berurut dari atas ke bawah)
Foto 1 : Sampan-sampan nelayan Kampung Melayu, Batam, kini lebih banyak teronggok.
Foto 2 : Mengecat sampan, pekerjaan nelayan ketika tidak melaut.
Foto 3 : Menambal sampan dengan damar.
Foto 4, 5 : Soeyono, kini menjadi tukang memperbaiki sampan.
Foto 6 : Sekeluarga nelayan Pulau Korek.
Foto 7 : Hasil tangkapan nelayan Kampung Berlian, berupa kepiting.
Foto 8 : Ahmar Rajillah, dengan sampan berdayung tak bermesin.

Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Kucing-kucing Mudik
Cerita Foto

Kucing-kucing Mudik

April 7, 2025
Hitam-Putih dengan 7D2
Cerita Foto

Hitam-Putih dengan 7D2

February 1, 2025
Cerita Foto

Monyet Ekor Panjang di Sebuah Pojok Singapura

January 30, 2025
Next Post
Kisah Cinta Dua Singa (9)

Kisah Cinta Dua Singa (9)

Episode Tentang Pelacur Yuli

Episode Tentang Pelacur Yuli

Kian Meng-Golput

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Saya Mendukung LGBT

Saya Mendukung LGBT

9 years ago
Di Mana Orang Main Slot di Singapura?: Apa perlu Porkas dilegalkan lagi?

Di Mana Orang Main Slot di Singapura?: Apa perlu Porkas dilegalkan lagi?

2 years ago

Welcome to Our Kampong!

14 years ago
Dancing Leaf II

Dancing Leaf II

4 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Catatan Cerita Dollar Efisiensi Ekor panjang Fasilitas Foto Gadis China Gaji Honor Humaniora Indonesia Jatim Johor Karyawan Kedai Kucing Kurs Mahal Malang Malaysia Masjid Menteri Monyet Mudik Pengemis Photo Premanisme rasa singapura Rezeki Rupiah Sejarah Sepakbola Sepeda Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Warung
No Result
View All Result

Highlights

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Kucing-kucing Mudik

Pintarnya Johor Mendulang Untung dari Singapura

Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki

“Seteguk Air Dingin”: dari budaya baik bule di Singapura

Trending

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme
Catatan Lepas

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

by Sultan Yohana
May 26, 2025
0

SAYA membaca laporan Majalah Tempo pekan ini, "Oke Gas, Hercules". Tentang premanisme, terutama tentang sepakterjang Herkules dengan...

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

May 13, 2025
Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

May 3, 2025
Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

April 20, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana