Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Lepas Humaniora

“Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih”

Mendaki Gunung Chamah

Sultan Yohana by Sultan Yohana
July 24, 2024
in Humaniora
0
“Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih”
“Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih”
“Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih”
“Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih”
“Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih”
“Ketika Pulang dengan Sepatu Bersih”
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


MESKI tingginya cuma 2.171 meter, tapi oleh banyak pendaki Gunung Chamah dianggap sebagai 1 dari 7 gunung (G7) tersulit untuk didaki di semenanjung Malaya. Untuk mencapai puncak ini, dari jalan aspal, kami harus naik truk 3 jam, lalu mulai jalan kaki sejauh sekitar 41 kilometer (berdasarkan hitungan langkah kaki di HP saya). Total, dari jalan aspal terakhir hingga puncak, kami butuh sekitar 15 jam perjalanan. Itu waktu yang saya hitung untuk diri saya yang, alhamdulillah sehat walafiat sepanjang perjalanan.

G7 adalah istilah pendaki Malaysia, untuk menyebut 7 gunung tertinggi di semenanjung Malaya yang hendak mereka taklukan.

Beberapa kawan yang kurang sehat, atau Mr. Liong misalnya, peserta tertua (62 tahun, berbaju biru), memerlukan waktu yang jauh lebih lama. Dari total 12 orang, hanya satu orang tidak bisa meneruskan perjalanan hingga puncak.

Sesampai di puncak, yang paling menyita pikiran saya justru perjalanan kembali sejauh 41 kilometer. Betapa lutut ini harus dipaksa bekerja sangat keras. Hehe.

Usai menyelesaikan pendakian, saya berpikir, perjalalanan ini seperti tidak naik gunung saja. Tapi, naik turun bukit dan jurang, serta hutan belantara. Bahkan ketika sampia di puncaknya pun, yang saya jumpai sekedar semak belukar dan pepohan biasa. Bukan sebagaimana halnya gunung-gunung vulkanik yang menjulang tinggi dengan puncaknya yang indah, sebagaimana Arjuna yang biasa saya naiki. Namun saya merasa, Gunung Chamah punya tingkat kesulitan pendakian tiga kali lebih berat dari Gunung Arjuna. Beruntung fisik saya bisa menyelesaikannya.

Saya bahkan menjadi orang pertama yang kembali ke kemp. Hingga dari situ, muncullah sebutan “Tony Fast”, merunut cepatnya saya jalan kaki. Oh ya, Tony adalah nama panggilan saya.

Sekembalinya di kemp, Zurina, seorang dokter, juga ibu yang membawa anak lelakinya yang masih berusia 15 tahun ikut mendaki, dan keduanya sudah menyelesaikan 6 dari tujuh gunung G7, keheranan melihat sepatu saya yang masih terlihat bersih.

“Kamu melayang atau jalan kaki,” timpal Afiq, guide kami, merunut sepatu saya yang masih bersih. Saya cuma bilang, itulah gunanya menjaga makan dan berolahraga! Ia pun nyengir. Mungkin merasa tersindir, ia jauh lebih muda dari saya, tapi berat badannya susah ia kendalikan.

Memang, nyaris semua orang pulang dengan sepatu kotor penuh lumpur. Beberapa saya perhatikan, ketika menginjak tanah basah, sepatu mereka ambles dalam karena berat badan berlebihan.

Bisa sampai di puncak Gunung Chamah! Sebuah pencapaian pribadi yang tidak buruk-buruk amat. Terutama untuk pria perokok yang sebetulnya kurang suka naik gunung seperti saya, dan bulan ini akan genap 46 tahun.

(*)

Tags: Gunung chamahMalaysia
Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!
Humaniora

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

April 20, 2025
Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki
Humaniora

Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki

March 16, 2025
Bos dan Juragan Berkelas: yang selalu membayar layak karyawannya
Humaniora

Bos dan Juragan Berkelas: yang selalu membayar layak karyawannya

December 12, 2024
Next Post
Mikroskop di Pameran Lukisan

Mikroskop di Pameran Lukisan

Cara Sederhana Singapura Melawan Gratifikasi

Cara Sederhana Singapura Melawan Gratifikasi

Kikuk Motret Jalanan: dengan kamera gedhe

Kikuk Motret Jalanan: dengan kamera gedhe

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Sapi Bernama HM. Sani

Sapi Bernama HM. Sani

17 years ago

Kemarin dia Berkata, Saya Sahabat Terbaiknya

20 years ago
Ini Tempat Menyimpan Abu Jenazah Terbesar di Singapura

Ini Tempat Menyimpan Abu Jenazah Terbesar di Singapura

4 years ago
“Hal Kecil” yang Lebih Sulit Dilakukan

“Hal Kecil” yang Lebih Sulit Dilakukan

8 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Catatan Cerita Dollar Efisiensi Ekor panjang Fasilitas Foto Gadis China Gaji Honor Humaniora Indonesia Jatim Johor Karyawan Kedai Kucing Kurs Mahal Malang Malaysia Masjid Menteri Monyet Mudik Pengemis Photo Premanisme rasa singapura Rezeki Rupiah Sejarah Sepakbola Sepeda Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Warung
No Result
View All Result

Highlights

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Kucing-kucing Mudik

Pintarnya Johor Mendulang Untung dari Singapura

Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki

“Seteguk Air Dingin”: dari budaya baik bule di Singapura

Trending

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme
Catatan Lepas

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

by Sultan Yohana
May 26, 2025
0

SAYA membaca laporan Majalah Tempo pekan ini, "Oke Gas, Hercules". Tentang premanisme, terutama tentang sepakterjang Herkules dengan...

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

May 13, 2025
Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

May 3, 2025
Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

April 20, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana