Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Lepas Ngalor Ngidul

Jangan Panggil Saya Teroris!!

Sultan Yohana by Sultan Yohana
December 3, 2005
in Ngalor Ngidul
0
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Suatu kali, di pagi menjelang siang, saya bermimpi. Ya! Berbeda dengan kebanyakan orang, saya selalu ditemani mimpi di waktu yang itu. Kerja malam dan baru bisa rebahan di awal hari, penyebab mimpi-mimpi saya selalu datang saat sebagian besar orang justru berebut menggantikan mimpi menjadi sesuatu yang nyata.

Namun saya menikmatinya.
”Please, jangan panggil saya teroris! Please, jika memang perbuatan kami sanggup merengguh mimpi-mimpi bahagia banyak orang tak berdosa, tapi jangan sebut saya teroris! Terlebih keluarga-keluarga kami!”

Lho?
Kutipan di atas, sebuah pernyataan, atau mungkin

permintaan, bahkan bisa dibilang permohonan, seonggok kepala yang tiba-tiba menyeruak di antara mimpi saya. Memang, sehari sebelumnya, saya download gambar kepala itu dari site perusahaan induk kami. Mungkin kepala itu protes, ketika beritanya saya naikkan dengan segaris besar judul ”Riwayat Seorang Teroris”

”Bukankah memang demikian adanya? Apa yang Anda lakukan menciptakan teror-teror mengerikan? Memberangus nyawa-nyawa tak berdosa? Bahkan yang lebih parah, menjadikan negeri yang miskin ini semakin miskin saja karena ketiadaakepercayaan kapital mengusung modalnya ke sini? Itu kalau saya tidak salah!” Saya mencoba memberi argumen. Tentu saja kepada seonggok kepala itu.

”Saya adalah korban! Bukan terpidana! Apalagi teroris!” jawabnya tegas.
”Tidak bisa! Bukankah polisi sudah membuktikan, bahwa Anda sebenar-benarnya teroris? Bahkan kalau tidak salah, polisi Australia dan CIA, sampai datang segala untuk ikut campur membuktikan kebenaran itu?”
”Kebenaran yang bagaimana?” Potongnya cepat.
”Bahwa sampeyan teroris?”
”Bohong!”
”Lho?”
”Saya adalah korban! Yang teroris adalah kalian! Benar saya lah yang membunuh diri sendiri dengan meledakkan bom-bom itu. Tapi saya adalah korban! Anda sebut apa orang-orang yang terang-terangan menyunat uang kesejahteraan rakyat? Menyunat anggaran pendidikan yang seharusnya bisa lebih murah, bahkan gratis sekalipun? Bos-bos perusahaan yang menyunat uang karyawannya hanya untuk dihabiskan di meja judi Genting Malaysia? Hong Kong? Atau Las Vegas? Teroriskah mereka? Yang terhormat penguasa-penguasa negeri ini yang bisanya cuma ngurus pungli? Bukankah mereka sebenar-benarnya teroris? Saya hanyalah seonggok korban!”

”Lho, bung! Saya kira pembicaraan kita sudah kelewat melenceng?” Cegah saya, tentu saja masih kepada seonggok kepala itu. Yang menyeruak di antara mimpi saya di pagi menjelang siang.

”Saya tanya balik! Anda sebut apa orang-orang yang benar-benar telah merusak negeri ini dengan keserakahannya?” Kata seonggok kepala itu lagi.
”….Nggak tau!” Jawab saya sekenanya.
”Teroriskah mereka Anda namai?”
”Babi ngepet, mungkin, atau lebih tepatnya setan gundul!” Saya coba mencairkan suasana.
”Tapi tidak teroris, kan?” Kepala itu kelihatannya tetap saja pasang muka serius.
”Memang!”
”Nah! Kalau begitu, Sekali lagi jangan panggil saya teroris! Terlebih keluarga-keluarga saya yang tak tahu apa-apa.”
”Tapi polisi sudah membuktikan, Anda seorang teroris!”
”Apa peduli saya dengan sebutan yang disematkan polisi?”
”Saya kan cuma meneruskan sebutan itu!”
”Kalau begitu, hentikan!”
”Lho? Memangnya Anda apa saya? Bos saya? Bapak saya? Kok pakai main perintah segala?”
”Saya teroris! Tahukan Anda! Saya teroris!”
Dan, sebelum saya meneruskan percakapan saya dengan seonggok kepala itu, kawan satu kos saya datang. Bunyi pintu kos yang ia buka, cukup berhasil menyadarkan saya dari mimpi di pagi menjelang siang itu. Ah, insomnia saya pasti kumat lagi. Sedangkan stok obat tidur sudah habis dua hari yang lalu.

Batam, November Minggu keempat.

Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

(Lagi-lagi) Tambah Ongkos Lagi
Ngalor Ngidul

(Lagi-lagi) Tambah Ongkos Lagi

September 13, 2017
Fotografer se-Model Apa Anda?
Ngalor Ngidul

Fotografer se-Model Apa Anda?

January 19, 2016
Masihkah Anda Berpikir Habibie Seorang Jenius?
Ngalor Ngidul

Masihkah Anda Berpikir Habibie Seorang Jenius?

April 16, 2014
Next Post

Idih...., Tante Ingin Berpolitik

Pawang Hujan*

Orkes Sakit Hati*

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Remember Me

20 years ago
Antara Kulit Kambing Mella, Apek, dan Pulau Secantik Bidadari

Antara Kulit Kambing Mella, Apek, dan Pulau Secantik Bidadari

18 years ago
Hadiah Istimewa Itu

Hadiah Istimewa Itu

8 years ago
Sekeluarga Singapura dan Satunya Babu Indonesia

Sekeluarga Singapura dan Satunya Babu Indonesia

18 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Catatan Cerita Dollar Efisiensi Ekor panjang Fasilitas Foto Gadis China Honor Humaniora Indonesia Jam tangan Jatim Johor Kedai Kucing Kurs Malang Malaysia Masjid Monyet Mudik Pajak Pedagang Pengemis Perpustakaan Photo Premanisme rasa singapura Rezeki Rupiah Sejarah Sepakbola Sepeda Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Warung
No Result
View All Result

Highlights

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Kucing-kucing Mudik

Pintarnya Johor Mendulang Untung dari Singapura

Trending

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik
Catatan Lepas

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

by Sultan Yohana
June 25, 2025
0

HARI Selasa (27/5/2025) lalu, saya janjian ketemu calon pembeli di Stasiun City Hall. Sebuah lensa murah, jamuran...

Perpustakaan dan Pajak Kita

Perpustakaan dan Pajak Kita

June 3, 2025
Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

May 26, 2025
Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

May 13, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana