Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Bola Bolaisme

Merakyatnya Sepakbola di Singapura: Karena sehat dan bersenang-senang itu mahal

Sultan Yohana by Sultan Yohana
December 26, 2024
in Bolaisme
0
Merakyatnya Sepakbola di Singapura: Karena sehat dan bersenang-senang itu mahal
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JIKA tim sepakbola yang saya gabungi di hari Sabtu didominasi orang India, tim veteran hari Minggu dan tim mahasiswa kebanyakan orang China, tim di foto ini lain lagi. Saya baru bergabung sekitar dua bulan dengan tim yang didominasi orang Melayu ini. Mereka kerap mengajak saya main setiap kali ada laga persahabatan, dan di waktunya tak pernah sama. Kadang Sabtu siang, bisa Minggu pagi, atau malah Jumat sore. Bahkan bisa Selasa hampir tengah malam. Skil mereka, terutama yang muda-muda, keren-keren. Sialnya, begitu menginjak usia 30 atau sudah menikah; lingkar perut mereka susah untuk dikontrol kembali.

Kegemukan, memang menjadi masalah masyarakat Melayu. Juga masyakarat India di Singapura.

Btw, kenapa saya bergabung dengan banyak tim sepakbola? Empat tim. Ada satu alasan yang itu, bisa menggambarkan betapa merakyatnya sepakbola di Singapura. Olahraga ini, dicintai sekaligus dinikmati oleh hampir semua lapisan masyarakat Singapura. Oleh anak-anak hingga kakek-kakek. Oleh pengangguran seperti saya hingga manajer bank bergaji seratus limapuluh juta sebulan. Oleh mereka bertubuh fit maupun yang sudah tak bisa lari karena keberatan badan. Oleh segala macam etnis dan komunitas kenegaraan yang ada di Singapura.

Saya pernah bermain dengan orang Spanyol, Jerman, Inggris, Brazil, Rusia, Myanmar, Thailand, Malaysia. Hanya satu bangsa yang belum pernah bareng bermain. Dari Philipina. Memang, kebanyakan orang Philipina tak suka sepakbola. Kalau cari orang Philipina di Singapura, Anda pasti bisa menemukan di dua tempat: di lapangan basket dan Orchard Road saat hari Minggu.

Kecuali tim hari Sabtu yang tak bermasalah dengan lapangan – karena main di taman pemukiman – tiga tim lainnya selalu bermasalah dengan lapangan bola. Di Singapura, pemerintah mengizinkan lapangan-lapangan di SMP Singapura dipakai untuk publik. Tentu saja di luar jam pelajaran. Lapangan-lapangannya, baik yang berumput asli maupun artifisial, nyaris semua berkualitas bagus. Kondisinya, mengingatkan saya pada lapangan rumput terbaik yang pernah saya injak di Indonesia: lapangan rumput di markas besar Kostrad di Singosari Malang.

Lapangan itulah letak persoalannya. Setiap tim, lewat internet, berebut booking lapangan yang memang dibuat gratis itu. Tiap game dapat jatah dua jam. Saking banyaknya tim yang ingin booking, seringkali tim-tim kami ndak kebagian. Padahal sudah booking dua minggu sebelumnya. Padahal, lapangan dibuka dari pukul 9 pagi hingga 7 sore.

Susahnya mendapat lapangan ini, membuktikan, olahraga satu ini masih menjadi salah satu olahraga yang paling digemari masyarakat di Singapura. Sangat banyak grup sepakbola yang aktif bermain di Singapura. Karena itulah saya menggabungkan diri dengan empat tim. HIngga bisa nyaris tiap minggu isa main. Kalau tim satunya tak dapat lapangan, ndilalah tim lain yang dapat. Jika keempatnya benar-benar tak dapat lapangan bola, cara terakhir, ya menyewa lapangan swasta. Dan itu tak murah.

Btw, meski paling popular, paling merakyat, kenapa timnas Singapura melempem? Jawabannya mudah: di sini, pemain sepakbola dibayar rendah. Meski begitu, menariknya, di sini sekolah-sekolah sepakbola subur Makmur oleh peserta, kompetisi-kompetisi amatir sekelas tarkam nyaris tak pernah berhenti sepanjang tahun. Dan semua itu digelar hanya untuk satu tujuan: berSENANG-SENANG dan mencari SEHAT! Dua hal yang bagi saya, justru menjadi ESENSI utama kenapa sepakbola diciptakan manusia.

(*)

Tags: SepakbolaSingapura
Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Indra Sjafri dan Pencarian Bakat Itu
Bolaisme

Indra Sjafri dan Pencarian Bakat Itu

May 31, 2023
Tumapel Putra, Leicester, & Duit Besar China
Bolaisme

Tumapel Putra, Leicester, & Duit Besar China

May 3, 2016
Hanya orang Goblok yang Masih Cinta Arema
Bolaisme

Hanya orang Goblok yang Masih Cinta Arema

April 4, 2016
Next Post
Di Taipei, Saya Rindu Udara Malang

Di Taipei, Saya Rindu Udara Malang

Mengintimi Taipei

Mengintimi Taipei

Monyet Ekor Panjang di Sebuah Pojok Singapura

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Intelektual Publik

Intelektual Publik

14 years ago
Masihkah Anda Berpikir Habibie Seorang Jenius?

Masihkah Anda Berpikir Habibie Seorang Jenius?

11 years ago
Pembunuh!

Pembunuh!

16 years ago
Doa yang Melanggar Syariat

Doa yang Melanggar Syariat

2 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Catatan Cerita Dollar Efisiensi Ekor panjang Fasilitas Foto Gadis China Gaji Honor Humaniora Indonesia Jatim Johor Karyawan Kedai Kucing Kurs Mahal Malang Malaysia Masjid Menteri Monyet Mudik Pengemis Photo Premanisme rasa singapura Rezeki Rupiah Sejarah Sepakbola Sepeda Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Warung
No Result
View All Result

Highlights

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Kucing-kucing Mudik

Pintarnya Johor Mendulang Untung dari Singapura

Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki

“Seteguk Air Dingin”: dari budaya baik bule di Singapura

Trending

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme
Catatan Lepas

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

by Sultan Yohana
May 26, 2025
0

SAYA membaca laporan Majalah Tempo pekan ini, "Oke Gas, Hercules". Tentang premanisme, terutama tentang sepakterjang Herkules dengan...

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

May 13, 2025
Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

May 3, 2025
Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

April 20, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana