Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Lepas Kultur

Di Taipei, Saya Rindu Udara Malang

Sultan Yohana by Sultan Yohana
January 3, 2025
in Kultur
0
Di Taipei, Saya Rindu Udara Malang
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

UDARA Taipei, Desember 2024 ini, mengingatkan saya dengan udara Malang, beberapa dekade silam. Dari info di internet, anak saya Ken mengatakan, suhu Taipei di angka rata-rata 18 derajat selsius ketika kami tiba, 12/12/24. Udara yang menyenangkan untuk beraktifitas luar.

Di Malang, saya tak tahu berapa rata-rata derajat selsius ketika saya masih di sana, tiga dekade silam. Namun yang pasti, ketika sekolah dasar, tiap pagi dari mulut dan hidung saya selalu keluar “asap” ketika kami bernafas atau bercakap-cakap. Saya memperkirakan, saat itu udara di kampung saya, Singosari, Malang, sekitar 20an derajat. Tapi, meski dingin, tiap pagi saya masih berani mandi dengan air dingin. Jaket adalah pakaian umum yang biasa dikenakan warga.

Saya dan keluarga saat di Taipei

Di rumah paman, di Karangploso, tempat biasa saya menghabiskan liburan sekolah, udara lebih menggigit. Kira-kira sama dengan suhu Taipei Desember ini. Maklum, Karangploso tempat tinggal paman, berbatasan langsung dengan Batu, kota dingin di Malang, yang kini telah menjadi kotamadya tersendiri. Di situ, saya baru berani mandi ketika tengah hari, itupun setelah mandi segera caring di terik matahari. Biar tak kedinginan. Maklum tak ada pemanas air. Jika tidak ada matahari, seharian saya tidak mandi.

Saudara-saudara kami di Surabaya, manakala datang ke Malang, dijamin ogah menyentuh air. Semua harus berjaket tebal. Dan sepanjang hari akan mengeluh, betapa dinginnya kota Malang ketika itu.

Salah satu sudut kota Taipei, Taiwan.

Tapi itu dulu. Kini, ketika pulang ke Singosari, ke Malang, ke Karangploso, ke Batu, saya bisa mandi kapan saja semau saya. Tidak dingin lagi. Jaket yang saya bawa pun lebih banyak tersimpan di tas ketimbang saya kenakan. Singosari menjadi panas. Karangploso menjadi panas. Bahkan Batu sudah menjadi panas, berpolusi, juga macet gila-gilaan. Perubahan suhu udara yang begitu drastis di kota asal saya ini, menjadi peringatan keras akan gaya hidup kita yang sangat merusak.

Penjual makanan tahu di kota Taipei, Taiwan.

Di Taipei, saya merindukan kota Malang yang dulu membuat saya selalu kedinginan.

(*)

Tags: IndonesiaMalangTaipeiTaiwan
Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Masjid Abdul Gafoor Singapura: Dibangun oleh pedagang India dan sais kuda dari Bawean
Kultur

Masjid Abdul Gafoor Singapura: Dibangun oleh pedagang India dan sais kuda dari Bawean

February 23, 2025
Kisah dalam Sepiring Char Kway Teow: dan perbedaan melangit antara dolar dan ringgit
Kultur

Kisah dalam Sepiring Char Kway Teow: dan perbedaan melangit antara dolar dan ringgit

July 12, 2024
Karimun, Kota Nostalgia
Kultur

Karimun, Kota Nostalgia

March 22, 2024
Next Post
Mengintimi Taipei

Mengintimi Taipei

Monyet Ekor Panjang di Sebuah Pojok Singapura

Hitam-Putih dengan 7D2

Hitam-Putih dengan 7D2

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Rally

Rally

14 years ago
Dancing Leaf II

Dancing Leaf II

4 years ago
Masjid Abdul Gafoor Singapura: Dibangun oleh pedagang India dan sais kuda dari Bawean

Masjid Abdul Gafoor Singapura: Dibangun oleh pedagang India dan sais kuda dari Bawean

5 months ago
Sepenggal Drama pada Dini hari

Sepenggal Drama pada Dini hari

20 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Catatan Cerita Dollar Efisiensi Ekor panjang Fasilitas Foto Gadis China Honor Humaniora Indonesia Jatim Johor Kedai Kucing Kurs Malang Malaysia Masjid Monyet Mudik Pajak Pedagang Pengemis Perpustakaan Photo Premanisme rasa singapura Rezeki Rupiah Sejarah Sepakbola Sepeda Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Vietnam Warung
No Result
View All Result

Highlights

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Kucing-kucing Mudik

Trending

“Membeli” Perempuan Vietnam
Humaniora

“Membeli” Perempuan Vietnam

by Sultan Yohana
July 9, 2025
0

SEPENGAMATAN saya, perempuan-perempuan Vietnam adalah perempuan tercantik di antara negara-negara se-Asia Tenggara. Bahkan jika dibandingkan dengan Jepang...

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

June 25, 2025
Perpustakaan dan Pajak Kita

Perpustakaan dan Pajak Kita

June 3, 2025
Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

May 26, 2025
Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana