Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Cerita Sangat Pendek

Tuhan yang Semakin “Mahal”

Sultan Yohana by Sultan Yohana
August 1, 2017
in Cerita Sangat Pendek
0
Tuhan yang Semakin “Mahal”
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

: dan Eksklusif

“Kau tahu, aku tak sendirian. Ada yang selalu menjagamu,” kata Detektif Brian Heigh pada Little Anne Sliger, seorang pelajar SMP yang selalu bermasalah, punya ibu rusak yang lebih suka berasyik masyuk dengan pacar-pacarnya ketimbang mengurus Anne.

“Who is that? Tuhan?” Anne balik tanya pada Brian, “Tidak, Tuhan terlalu sibuk untuk itu. Masalahku tidak cukup besar. Semua orang meminta pada-Nya, “berikan aku ini, aku mau itu”. Dia tak punya waktu untuk orang kecil. Tidak untukku.”

**
Sebuah percakapan di film Texas Killing Fields. Saya tertarik membagikan penggalan dialog ini, bukan karena setuju kata-kata Anne. Sebaliknya, apa yang dikatakan Anne, apa yang ada di pikirannya, juga seringkali saya temukan di kepala setiap orang-orang yang dianggap “terbuang” dari masyarakat. Dianggap “sampah masyarakat”. Tuhan, bagi mereka, yang menyadari situasinya, yang menyadari status yang disematkan masyarakat padanya, dianggap sebagai “konsep” yang sangat susah, atau bahkan mustahil direngkuhnya. Setidaknya, dalam kondisi mereka.

Bagi pelacur, bagi preman jalanan, bagi rampok kambuhan, bagi copet, bagi anak haram; semakin hari, “harga” Tuhan kian mahal saja. Semahal ongkos naik haji yang tak mungkin mereka bisa dapatkan. Semahal pelajaran-pelajaran mengaji atau mondok, yang iuran per bulannya kian menyakitkan untuk mereka dengar. Semahal baju-baju takwa indah yang hanya bisa mereka impikan, “kapan aku bisa memakainya.”

Nyaris tidak ada ruang untuk “membeli” Tuhan dengan “murah”, sesuai kemampuan mereka. Karena orang-orang “khusuk dan religius” itu, juru-juru dakwah itu, pemilik-pemilik pesantren itu, yang mulia pembesar-pembesar negara itu, telah menetapkan STANDART yang begitu BAKU dan SAKLEK, bahwa untuk menemukan Tuhan, satu-satunya cara ya..., harus religi seperti mereka.

Tuhan pun, bagi para pendosa itu, semakin lama semakin jauh…, jauh…, dan menjauh. Hingga tidak nampak lagi jalan terang menuju ke arah-Nya. Disamarkan oleh dosa mereka yang mereka anggap sudah “kadung” dilakukan.

Eksklusif sekali Tuhan kalian. Memang. Meski Tuhan, setidaknya sekeyakinan saya, justru telah menyatakan sikapnya, bahwa Dia ada di rumah-rumah orang-orang tak berdaya. Di rumah-rumah orang kecil, kaum miskin papa, juga para pendosa yang berdosa karena tidak adanya pilihan.

Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Aliens aka praying mantis in Singapore
Cerita Sangat Pendek

Aliens aka praying mantis in Singapore

January 31, 2021
Panggil Saya China
Cerita Sangat Pendek

Panggil Saya China

October 27, 2017
Kejamnya dengan Uang
Cerita Sangat Pendek

Kejamnya dengan Uang

October 17, 2017
Next Post
Hadiah Istimewa Itu

Hadiah Istimewa Itu

Beberapa Jenis Lapar

Beberapa Jenis Lapar

(K)yai Kartolo Cs

(K)yai Kartolo Cs

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Tulisan yang Lebih Bahaya

Tulisan yang Lebih Bahaya

9 years ago
The Power of Fingers

The Power of Fingers

8 years ago

Kisah Cinta Dua Singa (11)

17 years ago
Street in Singapore

Street in Singapore

1 year ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Catatan Cerita Dollar Efisiensi Ekor panjang Fasilitas Foto Gadis China Gaji Honor Humaniora Indonesia Jatim Johor Karyawan Kedai Kucing Kurs Mahal Malang Malaysia Masjid Menteri Monyet Mudik Pengemis Photo Premanisme rasa singapura Rezeki Rupiah Sejarah Sepakbola Sepeda Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Warung
No Result
View All Result

Highlights

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Kucing-kucing Mudik

Pintarnya Johor Mendulang Untung dari Singapura

Gadis China yang Tidak pernah Pakai Alas Kaki

“Seteguk Air Dingin”: dari budaya baik bule di Singapura

Trending

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme
Catatan Lepas

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

by Sultan Yohana
May 26, 2025
0

SAYA membaca laporan Majalah Tempo pekan ini, "Oke Gas, Hercules". Tentang premanisme, terutama tentang sepakterjang Herkules dengan...

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

May 13, 2025
Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

May 3, 2025
Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

April 20, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana