Jika seorang ibu bisa begitu mencintai anaknya yang, bahkan, teramat sangat binalnya; apa yang kita bisa bayangkan dari cinta Yang Maha Mencinta? Yang Maha Pengasih?
Lalu, ketimbang membenci hal yang bahkan tidak kita tahu latarbelakangnya, kenapa pula kita tidak mencoba mencinta! Mencintai para koruptor? Mencintai para maling motor!? Juga mencintai copet-copet di bus kota! Mbak-mbak yang terpaksa menjual kemaluannya! Peselingkuh! Tukang parkir yang memaksa minta tarif parkir mahal! Kades yang nyunat duit bantuan sosial! Guru yang berdagang untung dengan buku-buku pelajaran gratisan! Ustad yang gemar menyerukan “berikan infaq terbaik Anda”! Juga janda-janda miskin yang kudu ngentit minyak goreng di supermarket karena tidak ada lagi cara untuk mendapatkannya selain ngentit.
Siapa tahu, cinta kita pada mereka, bisa membuat mereka berhenti menistakan diri. Bukankah hidayah selalu datang dari cinta?!?! Bukan sebaliknya.
Lagipula, coba dengar lagu-lagu lama Mas Iwan Fals! Atau Ebiet G Ade! Boleh juga Om Doel Sumbang, Koil, dagelan Kartolo Cs, puisi-puisinya WS Rendra, atau sekalian baca novel-novelnya kakek Pramodya! Ya, dari jaman manusia meng-ada, ya, masalah manusia tetep sama saja. Ndak jauh-jauh dari harta, takhta, dan selangkangan. Jangan jadi orang kagetan, biar tetap awet muda, sehat, dan bergembira.
Tuan yang merasa hidung belang
Keranjingan main perempuan
Tak peduli itu istri orang
Yang penting bisa ngasah pedang
Warisan dari nenek moyang
Pedang tajam wanita ditendang
Jangan, nyonya, ingat dong suami
Jangan, tuan, ingat anak istri
Jawab mereka apa?
Justru itu?
Harus kami lakukan
Mengapa harus dilakukan?
Ndak tahu?
Karena itu
Karena itu
Obat awet muda
…
*)potongan lirik Obat Awet Muda-nya Iwan Fals (tahun 1982).