Orasi untuk sesaat berhenti. Tak-tak…., gendang-gendut… kemudian mengemukalah intro lagu dangdut Alamat Palsu yang populer dinyanyikan Ayu Ting Ting itu. “…Di mana… di mana … di mana..” dendang Ayu di pengeras suara. Ribuan mulut buruh yang demo di depan Kantor Walikota Batam, kemudian mengekor irama lagu tadi dengan memplesetkan lirik menjadi ” di mana Dahlan… keluar Dahlan…” Yang lain berteriak: “…potong kumisnya… potong kumisnya…” untuk merujuk Walikota yang doyan memelihara kumis.
Adzan Dhuzur sudah hampir berlalu sekitar satu jam. Keringat ribuan buruh yang Rabu (23/11) siang mengempung Kantor Walikota Batam juga sudah terkuras. Para orator seolah-olah sudah kehabisan suara mereka untuk menyemangati para rekan-rekannya; namun Ahmad Dahlan, satu-satunya orang yang ingin ditemui para pendemo tidak kunjung muncul. Ahmad Dahlan memang tidak bisa menemui para pendemo. Karena ketika pendemo datang ke kantornya, Walikota sedang berada di Hotel Aston Tanjungpinang, menghadiri acara Musyawaran Cabang Partai Demokrat Kepri. Padahal sebelumnya, informasi tentang demonstrasi sudah disiarkan.
Dahlan menjadi orang paling dicari para pendemo, karena dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab atas nasib mereka. Dua periode kepemimpinan Dahlan, para buruh mengaku tidak ada perubahan nasib sama sekali. Lima tahun terakhir, upah minimum kota (UMK) selalu di bawah angka kebutuhan hidup layak (KHL). Dan kemarin, Dahlan diminta bertanggungjawab.
Demo di Kantor Walikota adalah kelanjutan demo ribuan buruh di Batamindo, Mukakuning. Demo kali menjadi demo terbesar dalam jumlah sepanjang lima tahun terakhir ini. Mukakuning dibuat lumpuh total oleh para pendemo. Arus lalulintas dari arah Simpang Kabil menuju TanjungPiayu dan Batuaji macet. Aktifitas di hampir seluruh perusahaan di Kawasan Industri Batamindo dan Panbil berhenti total. Nyaris semua karyawannya turun ke jalan dan bergabung dengan ribuan buruh, yang tergabung dalam sejumlah aliansi dan organisasi buruh yang dikomandoi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) untuk menuntut kenaikan upah sesuai dengan KHL sebesar Rp1.760.000.
Tahun 2011, UMK Batam ditetapkan Rp1.180.000. Angka tersebut cuma naik Rp70 ribu dari UMK tahun sebelumnya. Padahal berdasarkan perhitungan Dewan Pengupahan Kota Batam, KHL pada tahun 2011 sebesar Rp1.280.960. Jadi, selama 2011 buruh dipaksa tekor. Tahun ini, Dewan Pengupahan menetapkan KHL sebesar Rp1.302.992. Angka ini harusnya dipertanyakan, mengingat hampir semua harga kebutuhan hidup di Batam nyaris setara dengan harga kebutuhan pokok di Singapura yang pekerjanya dibayar nyaris 10 kali lipat ketimbang buruh di Batam. Sepiring nasi Padang lengkap lauk di Singapura, bisa dibeli dengan harga 3 dolar atau sekitar Rp21 ribu (kurs Rp7 ribu) Sementara di Batam, dengan porsi yang sama berkisar sekitar Rp12 ribu.
Demonstrasi buruh dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan menggelar orasi dan berkumpul di sepanjang ruas jalan di pertigaan Mukakuning. Siang sekitar pukul 10.00 WIB, ribuan pendemo melakukan long-march menuju kantor Walikota Batam. Sejumlah warga masyarakat yang akan melaksanakan aktifitasnya terhambat. Supir angkot, pegawai negeri, anak sekolah, iburumah tangga, dan warga yang memiliki jadwal penerbangan terpaksa harus gigit jari karena kendaraan yang mereka tumpangi tidak bisa bergerak sama sekali.
Ibu-ibu rumah tangga yang baru saja pulang dari pasar dan masih membawa belanjaannya terpaksa harus duduk-duduk di pinggir jalan sambil memgangi belanjaannya. Warga yang pagi itu memiliki jadwal penerbangan ke luar Batam terpaksa harus meninggalkan taxi yang ditumpanginya, dan harus memikul koper bawaannya sejauh sekitar satu kilometer menembus kemacetan dan para demonstran. Sebagian dari calon penumpang pesawat dikabarkan tertinggal pesawat karena terjebak macet.
Anak-anak sekolah yang angkotnya terjebak juga terpaksa harus jalan kaki. Ada juga yang malah ikut menonton aksi para buruh. Anggota polisi dari Polretsa Barelang sempat kewalahan mencairkan kemacetan dan mengatur para demonstran karena jumlahnya yang tak sebanding. Polisi juga menurunkan satu ekor anjing herder untuk mengamankan situasi.
Susana sedikit ricuh ketika para demonstran melakukan sweeping terhadap setiap kendaraan terutama angkot yang mengangkut para pekerja perusahaan yang tidak ikut dalam aksi buruh itu. “Turun…turun..woi turun..kalian mau digaji kecil terus? Kalau tidak mau, turun ikut demo,” teriak para buruh sambil memaksa sejumlah orang berseragam perusahaan dari angkot-angkot. Selain itu, para demonstran juga menutup jalan bagi para karyawan perusahaan yang hendak pulang. Polisi pun harus bekerja keras untuk membuka jalan dan melindungi para pengendara motor yang diteriaki dan ditarik-tarik oleh para demonstran.
Arus lalulintas dari arah Mukakuning menju simpang Kabil baru sedikit cair sekitar pukul 08.30 WIB ketika satu truck anggota polisi bertameng turun ke lokasi dan membuka jalan untuk dilalui para pengendara dengan penjagaan ketat. Sedangkan kendaraan dari arah simpang Kabil sama sekali tidak bergerak. Pasalnya, tepat sebelum lampu merah, para demonstran melakukan aksi bakar ban sambil meneriakan yel-yel perjuangan mengitari ban yang terbakar.
Dari Sekupang, ribuan buruh kawasan Industri Sekupang bersatu dengan buruh galangan kapal di sana dan berkumpul di SPBU Sekupang, Rabu pagi. Demo yang mereka gelar otomatis melumpuhkan Sekupang. Mereka kemudian merangsak menuju Kantor Walikota bergabung bersama rekan-rekannya yang berdemo di Kantor Walikota. Begitu juga dengan ribuan pekerja di berbagai kawasan industri di Batamcenter, buruh galangan kapal Tanjunguncang, serta tak ketinggalan pula rekan-rekan buruh dari Batuampar. Kantor Walikota Batam Rabu kemarin, dibanjiri para pendemo yang minta Dahlan bertanggungjawab atas nasib mereka.
Bravo buruh!!!