Sultan Yohana
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
No Result
View All Result
Sultan Yohana
No Result
View All Result
Home Catatan Lepas Tentang Aku

Aduh, Wajahku*

Sultan Yohana by Sultan Yohana
January 30, 2006
in Tentang Aku
0
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sang sekuriti, lelaki bertubuh kekar namun berwajah sopan bersegera mempersilahkan saya melangkah masuk. Ketika saya hendak melepaskan tas pundak dan akan memasukkan ke mulut x-ray. ”Maaf sedang rusak,” katanya pendek.

Pagi itu, sang sekuriti bekerja seorang diri.

Saya pun, kemudian, dengan leluasa melenggang kangkung berjalan masuk. Sebelumnya, detektor tubuh yang sekaligus satu-satunya pintu masuk ke check point di bawah, harus terlewati. Ada bunyi tut…tut…tut… Tapi, so what gitu lho, apalah arti bunyi itu. Tokh tak ada penjaga lainnya yang menyetop saya. Kemudian mengecek sekujur tubuh saya.

Saya jadi berpikir, jika seandainya di tas saya tersimpan peledak. Atau misalnya barang-barang terlarang semisal narkoba, dengan semudah-mudahnya saya akan lolos.

Atau misalnya ada penjahat kerah putih yang membawa sekopor penuh uang hasil korupsi (tapi yang seperti ini kayaknya nggak akan terjadi), pasti dengan mudahnya lolos. Dijamin!

Kembali pada status out of order mesin x-ray tadi. Saya jadi bingung, bukankah ini pelabuhan berkelas internasional? Tentu saja dengan standar-standar pelayanan yang harus meng-internasional pula. Bukankah, apa pun yang ada di pelabuhan, adalah “wajah” dari daerah itu sendiri? Wajah dari Batam? Wajah dari Indonesia Raya?

Aduh, malangnya wajahku.

Jika untuk menyembuhkan sepotong jerawat saja, butuh waktu berminggu-minggu. Bagaimana jika lukanya lebih parah? Bisulan, misalnya? Korengan kepalanya? Apalagi kanker stadium empat?

Jerawat, memang tak membahayakan. Tapi, setidaknya sangat berpengaruh bagi penampilan seseorang. Bisa dibayangkan, jika seandainya orang-orang asing itu membuang muka pada wajah kita? Jika seandainya mereka tidak lagi memandang wajah kita dengan penuh wibawa? Tidak lagi menghormati adat istiadat dan budaya kita? Bahkan, mungkin di kepala mereka, kita adalah sebangsa manusia yang dengan gampangnya diblukuthuk-blukuthukkan dalam lumpur kampungan? Hanya karena x-ray di Pelabuhan Batam Center out of order.
Aduh, malangnya wajahku.

*Dimuat di rubrik “Selamat Pagi” Batam News, edisi 30 Januari 2006

Untuk kali kedua tas saya tak masuk diperiksa mesin penelanjang yang beken disebut x-rai. Waktu itu, Sabtu (28/1), saya hendak menyeberang ke jiran lewat Pelabuhan Batam Center. Sabtu sebelumnya juga demikian.

Seminggu berselang, memang. Namun, masih melekat kertas bertulis “out of order” dengan spidol warna merah yang direkatkan di bibir x-ray.

Sang sekuriti, lelaki bertubuh kekar namun berwajah sopan bersegera mempersilahkan saya melangkah masuk. Ketika saya hendak melepaskan tas pundak dan akan memasukkan ke mulut x-ray. ”Maaf sedang rusak,” katanya pendek.

Pagi itu, sang sekuriti bekerja seorang diri.

Saya pun, kemudian, dengan leluasa melenggang kangkung berjalan masuk. Sebelumnya, detektor tubuh yang sekaligus satu-satunya pintu masuk ke check point di bawah, harus terlewati. Ada bunyi tut…tut…tut… Tapi, so what gitu lho, apalah arti bunyi itu. Tokh tak ada penjaga lainnya yang menyetop saya. Kemudian mengecek sekujur tubuh saya.

Saya jadi berpikir, jika seandainya di tas saya tersimpan peledak. Atau misalnya barang-barang terlarang semisal narkoba, dengan semudah-mudahnya saya akan lolos.

Atau misalnya ada penjahat kerah putih yang membawa sekopor penuh uang hasil korupsi (tapi yang seperti ini kayaknya nggak akan terjadi), pasti dengan mudahnya lolos. Dijamin!

Kembali pada status out of order mesin x-ray tadi. Saya jadi bingung, bukankah ini pelabuhan berkelas internasional? Tentu saja dengan standar-standar pelayanan yang harus meng-internasional pula. Bukankah, apa pun yang ada di pelabuhan, adalah “wajah” dari daerah itu sendiri? Wajah dari Batam? Wajah dari Indonesia Raya?

Aduh, malangnya wajahku.

Jika untuk menyembuhkan sepotong jerawat saja, butuh waktu berminggu-minggu. Bagaimana jika lukanya lebih parah? Bisulan, misalnya? Korengan kepalanya? Apalagi kanker stadium empat?

Jerawat, memang tak membahayakan. Tapi, setidaknya sangat berpengaruh bagi penampilan seseorang. Bisa dibayangkan, jika seandainya orang-orang asing itu membuang muka pada wajah kita? Jika seandainya mereka tidak lagi memandang wajah kita dengan penuh wibawa? Tidak lagi menghormati adat istiadat dan budaya kita? Bahkan, mungkin di kepala mereka, kita adalah sebangsa manusia yang dengan gampangnya diblukuthuk-blukuthukkan dalam lumpur kampungan? Hanya karena x-ray di Pelabuhan Batam Center out of order.
Aduh, malangnya wajahku.

*Dimuat di rubrik “Selamat Pagi” Batam News, edisi 30 Januari 2006

Sultan Yohana

Sultan Yohana

Related Posts

Merencanakan Pensiun
Tentang Aku

Merencanakan Pensiun

November 1, 2023
Gigi Ompong dan Penyesalan yang Berhikmah
Tentang Aku

Gigi Ompong dan Penyesalan yang Berhikmah

April 30, 2023
Dari Gudig hingga Rebutan Cewek
Tentang Aku

Dari Gudig hingga Rebutan Cewek

October 10, 2017
Next Post

Hak Azazi Tikus*

Bagaimana Batam?*

Bocah, Bola, Senja

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Me

Rekomendasi

Ah Meng dan Lubang Jalan

Ah Meng dan Lubang Jalan

17 years ago

Enak Menulis Enak

18 years ago

Ningsih dan Gaji Dolarnya

17 years ago
Kren Jatuh & Perpustakaan Desa

Kren Jatuh & Perpustakaan Desa

10 years ago

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Kategori

  • Batam
  • Bolaisme
  • Catatan Bola
  • Catatan Lepas
  • Catatan Publik
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek
  • Humaniora
  • Indonesiaku
  • Jurnalisme
  • Kultur
  • Ngalor Ngidul
  • Politisasi
  • Review
  • Sastra
  • Singapura
  • Tentang Aku
  • Video

Topics

Abdul Gofur Air minum Alas kaki Batam Bule Catatan Cerita Dollar Efisiensi Ekor panjang Fasilitas Foto Gadis China Honor Humaniora Indonesia Jatim Johor Kedai Kucing Kurs Malang Malaysia Masjid Monyet Mudik Pajak Pedagang Pengemis Perpustakaan Photo Premanisme rasa singapura Rezeki Rupiah Sejarah Sepakbola Sepeda Singapore Singapura Taipei Taiwan Tanjungpinang Vietnam Warung
No Result
View All Result

Highlights

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Efisiensi: Ikhtiar bagaimana Singapura menjadi maju

Ketika Sedolar Nilainya Rp13.157

Aku Musti Belajar dari Nenek Pengemis itu!

Kucing-kucing Mudik

Trending

“Membeli” Perempuan Vietnam
Humaniora

“Membeli” Perempuan Vietnam

by Sultan Yohana
July 9, 2025
0

SEPENGAMATAN saya, perempuan-perempuan Vietnam adalah perempuan tercantik di antara negara-negara se-Asia Tenggara. Bahkan jika dibandingkan dengan Jepang...

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

June 25, 2025
Perpustakaan dan Pajak Kita

Perpustakaan dan Pajak Kita

June 3, 2025
Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

Kita Adalah Orangtua Kandung Premanisme: dan dua buku yang menjelaskan fenomena premanisme

May 26, 2025
Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

Bolehkan Mencuri Sesuatu yang Mubadzir?

May 19, 2025
Sultan Yohana

© 2023 Sultan Yohana

Kunjungi Juga

  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Kontak

Ikuti Saya

No Result
View All Result
  • Catatan Lepas
  • Catatan Bola
  • Cerita Foto
  • Cerita Sangat Pendek

© 2023 Sultan Yohana